Musik dan Pengaruhnya Bagi Psikologi Manusia
Kemarin aku membaca salah satu postingan bagus tentang sejarah musik di blognya Galih. Dan sekarang aku jadi ingin berbagi sesuatu tentang musik juga. Lebih tepatnya tentang keajaiban musik. Baca sampai habis, sobat 😊
Siapa sih yang nggak kenal musik? Semua pasti sependapat sama aku kalau musik sulit banget dipisahin dari kehidupan manusia. Definisi musik sendiri adalah segala bunyi yang dihasilkan sesuatu yang bisa kita terima sesuai dengan tingkatan selera kita masing-masing. Ada 2 unsur penyusun terbentuknya bunyi dari musik itu sendiri. Nah dua unsur itu:
a. Unsur utama, yang terdiri dari ritme, melodi, harmoni, dan tekstur.
b. Unsur pendukung, yang terdiri dari tempo, dinamik, gaya, kualitas nada, dan komposisi.
Unsur utama dan unsur pendukung harus saling melengkapi biar bunyinya nanti bisa tercipta dengan indah.
Nah, jadi, ada suatu penelitian yang ngebuktiin kalau musik itu bawa pengaruh pada kehidupan pendengarnya. Menurut Ex Andreas Christianday, musik punya 3 bagian penting:
a. beat
b. ritme
c. harmoni.
Beat itu mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, dan harmoni mempengaruhi roh.
Pas kita nonton konser rock yang beat-nya cepet, bisa dipastiin nggak ada penonton yang ngak gerakin bagian tubuhnya. Bahkan kadang mereka cenderung lepas kontrol. Sebenernya ada sih yang diem aja, tapi bener-bener dikit banget. Sedangkan pas kita lagi sedih nih, terus kita dengerin musik yang punya ritme kalem dan teratur, perasaan kita jadi lebih tenang. Di lain waktu, pas kita ikutin upacara keagamaan, musik yang dipake adalah musik yang punya harmoni yang bawa roh manusia ke alam penyembahan. Kesimpulannya sobat, itu semua adalah contoh nyata kalau beat, ritme, dan harmoni ngaruh banget ke kehidupan pendengarnya. Aku yakin banget sobat semua pasti juga pernah moodnya terbawa oleh beat / ritme / harmoni yang sobat denger.
Kadang, kita lihat orang-orang dengerin musik untuk dapetin tujuan tertentu. Misalnya nih, seorang ibu hamil yang memperdengarkan musik klasik di perutnya biar kecerdasan janinnya berkembang dengan baik. Di lain tempat, beberapa pasien yang divonis lumpuh karena stroke disaranin buat untuk berbaris sambil dengerin lagu-lagu Mars yang berirama 2 dan 4 ketukan. Tujuannya, biar pasien terbiasa dengan irama dan kebutuhan telinga, jadi ntar lama-kelamaan mereka bisa ikutin irama lagu Mars dengan gerakin bagian tubuh mereka yang sebelumnya lumpuh. Musik juga sering dimanfaatin para penulis sebagai sumber inspirasi karyanya. Selain itu, musik juga sering dikolabirasiin dengan seni-seni lainnya, seperti seni akting, dan hasil dari perpaduan keduanya adalah karya yang ga kalah indahnya, yaitu opera, teater, dan film.
Di bidang akademik, penelitian juga menemukan fakta kalay musik juga bisa jadi media peningkatan intelegensi. Nah oleh karena itu, sekolah-sekolah di negara maju ngasih pendidikan musik sebagai kurikulum pelajaran wajib buat siswa-siswinya sebelum umur mereka 8 tahun. Kenapa 8 tahun? Karena 8 tahun itu adalah moment dimulainya penebalan pada penghubung otak kanan dan otak kiri. Otak kanan fungsinya buat ngendaliin dungsi spontanitas dan mental, sedangkan otak kiri fungsinya buat ngendaliin fungsi intelektual. Fungsi musik pada moment ini adalah untuk nyeimbangin otak kanan dan otak kiri, yang nantinya bisa nambah intelegensi mereka (IQ). Dan tahukah sobat? Bahwa sebenernya, usia terbaik buat nerapi kurikulum ini adalah pas usia anak 3 sampai 6 tahun. Karena usia 3 - 6 tahun itu adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran. Jadi, ntar bukan cuman kecerdasan IQ aja yang didapat, tapi juga peningkatan EQ, kemampuan berbahasa, matematika, kemampuan bersosialisasi, dan kepercayaan diri. Selain itu, juga bisa memperbaiki konsentrasi belajar anak.
Seolah terinspiasi oleh pendidikan musik di negara maju, ibu-ibu hamil zaman sekarang berbondong-bondong rajin memperdengarkan musik klasik pada calon baby mereka. Bukan tanpa syarat musik ini diperdenagrkan di perut ibu hamil. Syarat-syaratnya ga banyak, sobat. Di antaranya :
1. Volume musik jangan terlalu keras, biar bayi dalam kandungan ga kaget. Volumenya sedang aja. Calon baby denger kok, soalnya cairan ketuban ibu hamil adalah penghantar suara yang baik.
2. Musik yang dianjuin buat diperdengarkan ke calon baby adalah musik klasik, terutama punya Mozart, soalnya musik Mozart punya nada-nada dengan frekuensi tinggi, yang fungsinya untuk meningkatkan aktivitas gelombang otak yang nantinya bisa bantu ngebangun jaingan-jaringan spinasis otak dengan baik. Selain itu keseimbangan melodi, ritme, dan beat yang mutlak diperlukan buat bikin musik yang baik.
3. Musik lain yang dianjurin selain musik klasik Mozart adalah lagu Gregorian yang ternyata punyamempunyai kualitas yang kurang lebih sama dengan orang yang mengaji dan suara "Om..." dari bhiksu.
Melihat mulianya fungsi aliran musik klasik, ternyata musik juga mempunyai jenis aliran yang cenderung membahayakan pendengarnya. Musik rock dan aliran keras lainnya terbukti bisa bikin tuli kalau terlalu sering didengerin. Di California, penelitian kepada anak usia 10-18 tahun yang disuruh dengerin musik rock saat ujian ternyata bikin emosi mereka tidakga menentu dan menjerumuruskan keinginan bunuh diri. Selain itu, jenis musik pop yang mengandung gelombang suara tinggi dan ritme cepat bisa mengacaukan aktivitas tubuh, bikin tegang, buyarin konsentrasi, dan lambatin jalan pikiran. Sayangnya banyak anak muda yang nggak sadar sama dampak buruk ini. Mereka justru anggap musik rock dan pop punya daya tarik tersendiri yang menarik buat diminati. Ironisnya, nggak sedikit dari mereka adalah music lover yang mendewakan musik dan terlena oleh musik. Hal itulah yang bikin mereka lengah dalam menjalani kehidupan mereka sebagai khalifah di bumi, salah satu contohnya adalah ninggalin ibadah demi nonton konser.
Nah, itulah sobat, sedikir info dari aku tentang keajaiban musik. Ada positif dan ada negatifnya juga, tergantung dari kitanya. Buat menyikapi dampak negatifnya, kita seharusnya lebih selektif dalam memilih jenis aliran musik apa yang tepat buat didengerin dan tentunya nggak bawa pengaruh negatif buat kita. Akhirnya, kita harus tetap mengapresiasi musik itu sendiri secara nggak berlebihan.
- dari berbagai sumber, of course.. -
1 komentar
Good writing. Aku jadi tahu manfaat lain dari musik.
BalasHapus